Selasa, 02 Desember 2025

3,9 JUTA ANAK DI INDONESIA TIDAK BERSEKOLAH

Menurut Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerataan akses pendidikan pada tahun 2025 masih menghadapi persoalan yang serius. Data terbaru menunjukkan bahwa 3,9 juta anak di seluruh Indonesia tidak bersekolah. Hal ini meliputi anak-anak yang putus sekolah di tengah jalan, anak-anak yang telah lulus dari suatu jenjang sekolah namun tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya, dan anak-anak yang belum pernah terdaftar di sekolah mana pun.

Peserta Didik (Grafis Pribadi)

Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah yang memiliki jumlah paling besar dari jumlah total anak-anak yang tidak bersekolah. Hal ini diakibatkan karena jumlah penduduk yang banyak dan ketidakmerataan fasilitas pendidikan di beberapa daerah. Provinsi berpenduduk padat sekali pun dapat mengalami bermasalahan dalam akses pendidikan.

Selain itu, Kemendikdasmen juga menjelaskan bahwa faktor ekonomi menjadi alasan utama anak-anak tidak dapat melanjutkan pendidikan. Terdapat banyak keluarga yang mengalami kesulitan untuk kebutuhan dasar, sehingga tidak dapat membiayai keperluan sekolah. Kondisi tersebut menyebabkan anak-anak lebih memilih untuk membantu orang tuanya bekerja. Jarak sekolah yang jauh, minimnya sarana, dan lingkungan sosial yang kurang mendukung dapat menjadi faktor yang menyebabkan anak-anak terpaksa untuk berhenti sekolah.

Hal lain yang menambah kompleksitas masalah ini adalah keberadaan anak-anak yang belum pernah masuk sekolah sejak usia dini. Kelompok ini sangat rentan tertinggal dari segi kemampuan akademik maupun perkembangan sosial karena tidak memperoleh kesempatan pendidikan yang seharusnya menjadi hak dasar mereka.

Melihat besarnya tantangan tersebut, pemerintah melalui Kemendikdasmen mulai mendorong alternatif solusi berupa pendidikan jarak jauh (PJJ). Langkah ini dianggap dapat menjangkau anak-anak di daerah yang kesulitan mengakses sekolah formal karena hambatan geografis, ekonomi, atau sosial. Dengan memanfaatkan teknologi, pemerintah berharap anak-anak yang selama ini tidak tersentuh sistem pendidikan formal dapat tetap memperoleh pembelajaran yang layak.

Namun, pemerintah juga menekankan bahwa keberhasilan program ini tetap membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk keluarga, pemerintah daerah, dan masyarakat. Tanpa kolaborasi yang kuat, pemerataan akses pendidikan terutama untuk menjangkau jutaan anak yang belum bersekolah akan sulit diwujudkan.

KEMAMPUAN BERBAHASA PESERTA DIDIK DI ERA DIGITAL

Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang dimiliki manusia. Dalam dunia pendidikan, kemampuan berbahasa tidak hanya dibutuhkan untuk memahami materi pelajaran, tetapi juga menjadi fondasi untuk berpikir kritis, menyampaikan gagasan, dan berinteraksi secara efektif. Era digital saat ini, penggunaan bahasa yang baik semakin penting karena peserta didik berhadapan dengan berbagai bentuk komunikasi, yaitu tulisan, visual, hingga komunikasi daring.

Mengobrol Secara Daring (Grafis Pribadi)

Berikut ini beberapa peran bahasa dalam pembelajaran, antara lain.

1. Sebagai alat berpikir. Bahasa membantu peserta didik memahami konsep, mengolah informasi, dan mengungkapkan pemikiran secara logis.

2. Sebagai alat komunikasi. Peserta didik memerlukan bahasa untuk menyampaikan ide, berdiskusi, bekerja sama dalam kelompok, serta membuat laporan atau presentasi.

3. Sebagai alat pembentuk karakter. Penggunaan bahasa yang santun dan sesuai konteks membentuk sikap positif, sopan santun, dan empati dalam berinteraksi.

4. Sebagai jembatan literasi. Kemampuan membaca dan menulis merupakan bagian dari kemampuan berbahasa, yang membantu peserta didik memahami berbagai teks seperti artikel, cerpen, laporan, hingga teks ilmiah.


Berikut ini beberapa tantangan yang muncul pada penggunaan bahasa di era digital.

1. Bahasa gaul yang berlebihan. Banyak peserta didik menggunakan bahasa gaul dalam konteks formal, seperti tugas sekolah atau komunikasi resmi, sehingga mengurangi kualitas tulisan.

2. Kurangnya kemampuan memahami teks panjang. Kebiasaan membaca konten singkat membuat siswa kesulitan memahami teks analitis atau akademik.

3. Pengaruh media sosial. Media sosial sering memunculkan gaya bahasa yang ringkas, tidak baku, dan penuh singkatan. Hal ini berdampak pada kemampuan berbahasa baku peserta didik.


Selain itu, terdapat juga upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, antara lain sebagai berikut.

1. Membiasakan membaca. Guru dan sekolah dapat mendorong peserta didik untuk membaca buku, artikel edukatif, atau berita agar wawasan dan kosa kata meningkat.

2. Latihan menulis secara rutin. Peserta didik dapat membuat jurnal harian, esai singkat, atau ulasan bacaan untuk melatih struktur dan kelancaran bahasa.

3. Pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik dapat membuat karya seperti poster, video edukasi, cerpen, atau artikel sehingga kemampuan berbahasa berkembang melalui praktik nyata.

4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saat membuat tugas, peserta didik perlu menggunakan bahasa baku sesuai kaidah EYD/PUEBI.


Pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa bagi peserta didik, agar dalam proses pembelajaran guru dapat memanfaatkan teknologi secara optimal. Selain itu, hal ini juga dapat mempersiapkan peserta didik untuk berkomunikasi di masyarakat. Teknologi memiliki cakupan yang sangat luas, untuk itu perlunya pembekalan bagi peserta didik agar dapat berpikir kritis ketika mendapatkan informasi secara daring, berkomunikasi dalam digital, dan menjadikan teknologi sebagai alat bantu belajar.


Penulis: Sartika Juniar Lestari

LEZAT DAN TERJANGKAU, NASI DJ RAMAI DI SERBU MAHASISWA UMMI

Nasi daun jeruk atau sering disingkat menjadi nasi DJ adalah salah satu makanan yang diminati dikalangan mahasiswa UMMI yang terdapat di food court  UMMI.

Nasi DJ (Foto Pribadi)

Nasi DJ yang di dalamnya berisi nasi dengan dikombinasikan potongan cincang daun jeruk serta ditaburi oleh bumbu penyedap dan sedikit minyak  sehingga menjadi nasi yang gurih dan harum. Hal ini dapat menambah nafsu makan. Lalu, nasi ini memiliki dua varian ayam yaitu ayam goreng crispy dengan sambal geprek dan ayam goreng bawang. Ayam goreng bawang adalah ayam yang sebelumnya telah dimarinasi dengan racikan bumbu sehingga ayam tersebut menjadi gurih dan nikmat. Masing-masing mempunyai keunikan cita rasa berbeda yang dapat memanjakan lidah.

Selain ayam, menu pendamping nasi yang lain adalah telur goreng yang gurih dan rasanya tidak kalah nikmat. Nasi DJ sudah disertai dengan tempe goreng dan potongan timun yang cocok menjadi teman makan kalian. Tingkat kepedasan dapat disesuaikan dengan selera masing-masing dari level 1 sampai level 4.

Harga Nasi DJ juga tidak akan membuat kantong bolong, hanya dengan 15.000 sudah bisa menikmati porsi lengkap yang bikin kenyang seharian. Nah, dari menu di atas kalian lebih suka yang mana? Rasa mantap, harganya bersahabat. Tunggu apa lagi? yuk, coba dan nikmati Nasi DJ sekarang juga!


Penulis: Nana Rianti

Selasa, 25 November 2025

Meningkatkan Minat Baca dalam Dunia Pendidikan

Siswa pada era pendidikan saat ini banyak yang tidak memiliki ketertarikan dalam membaca. Padahal membaca sangatlah penting guna  meningkatkan kemampuan siswa. Membaca dapat menjadi fondasi utama  dalam pembelajaran serta memperkaya kosa kata dan pengetahuan.

Mengajar (Sumber:) 

Ketika kegemaran dalam membaca seorang siswa berkurang, maka siswa itu akan mengalami keterlambatan dalam pengembangan pengetahuan, wawasan terbatas, dan kemampuan berpikir yang lambat. Oleh sebab itu, pentingnya meningkatkan minat baca dalam dunia pendidikan, baik itu di sekolah maupun lingkungan belajarnya. Maka perlunya strategi dalam menciptakan pengalaman membaca yang baik, diantaranya yaitu: 

1. Menyenangkan dan bermakna bagi siswa, seperti dalam menyediakan buku-buku yang menarik dan tidak membosankan. 
2. ⁠Menyediakan perpustakaan tentunya agar membaca lebih nyaman dan gampang untuk diakses oleh siswa.
3. ⁠Menyediakan buku sesuai minat dan usia siswa tersebut. Contohnya buku edukatif, cerita pendek, cerita beragambar, dan novel.
4. ⁠Memanfaatkan tekonologi sebaik-baiknya. Seperti dalam menggunakan aplikasi online, perpustakaan digital, dan media sosial. Pastikan media yang digunakan sesuai dan mudah dipahami.
5. ⁠Mengaitkan bacaan dengan kehidupan sehari-hari.
6. ⁠Memberikan kebebasan dalam memilih bacaan yang disukai oleh siswa.
7. ⁠Memberikan contoh yang baik yaitu guru dan orang tua menjadi teladan bagi siswa.
8. ⁠Hubungkan dengan pelajaran. Contohnya seperti materi pelajaran dikaitkan dengan literasi dalam proses belajar.
9. ⁠Mengadakan sesi diskusi, yang dimana siswa diharuskan menceritakan kembali isi buku yang sudah dibaca.
10. Memberikan apresiasi kepada siswa dalam proses belajar agar tidak lebih menyenangkan.

Strategi-strategi di atas dapat digunakan oleh siswa yang tidak tertarik dalam membaca, agar dapat meningkatkan minat bacanya dalam menggunakan strategi tersebut. Selain itu, juga untuk mempermudah dirinya supaya lebih nyaman dalam membaca buku. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan minat baca kepada siswa sangatlah penting bagi perkembangan intelektual dan kesuksesan akademis siswa.


Penulis: Salsa Ayu Dian Fitriani

JENIS-JENIS KATA SERAPAN DALAM BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional resmi Negara Republik Indonesia. Bahasa Indonesia juga memiliki kata serapan untuk memperkaya kosakata bahasanya. Kata serapan merupakan kata yang berasal dari Bahasa lain (asing atau daerah) yang disesuaikan dalam Bahasa Indonesia. Baik dari segi lafal, ejaan, ataupun maknanya. Berikut adalah beberapa jenis kata serapan dalam bahasa Indonesia.

Membaca (Sumber: Grafis Pribadi)

1. Adopsi

Adopsi merujuk pada kata serapan yang diserap secara utuh tanpa perubahan atupun penyesuaian dalam Bahasa Indonesia. Contohnya: Film(Bahasa Inggris), Bola (Bahasa Portugis), Aneka (Bahasa Sanskerta), Abad (Bahasa Arab). 

2. Adaptasi

Adaptasi merujuk pada kata serapan yang disesuaikan dengan pelafalan dan pengucapan dalam Bahasa Indonesia. Conthnya: Bisnis adaptasi dari business (Bahasa Inggris), Baca adaptasi dari Vaca (Bahasa Sanskerta), Dunia adaptasi dari dunya (Bahasa Arab).

3. Pungutan/ Terjemahan

Pungutan/ terjemahan merujuk pada kata serapan yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Contohnya: Uji coba terjemahan dari try out, Unduh terjemahan dari download, Linimasa terjemahan dari timeline.

Itu dia jenis-jenis kata serapan dalam Bahasa Indonesia. Pemahaman akan kata serapan bukan hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga memungkikan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara lebih efektif. Kata serapan ini juga menunjukkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang akan bertumbuh sesuai dengan perkembangan zamannya.


Penulis: Muhammad Taufiqul Rohman

BAHASA INDONESIA SECARA RESMI DIGUNAKAN DALAM SIDANG UMUM UNESCO KE-43

Momen bersejarah bagi Indonesia, Bahasa Indonesia untuk pertama kalinya digunakan di sidang umum UNESCO ke-43 yang berlangsung pada 4 November 2025 di Samarkand, Uzbekistan. Hal ini setelah melalui proses panjang sejak November 2022. Penggunaan bahasa Indonesia ini menjadi kebanggaan nasional bagi bangsa Indonesia.
Persidangan (Sumber: Grafis Pribadi)

Proses panjang ini dimulai dari wacana pengusulan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO dari diskusi antara Duta Besar Republik Indonesia, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO. Hal yang menjadi pendorong terjadinya wacana pengusulan itu adalah karena UNESCO mendorong penghargaan kepada keberagaman bahasa serta terdapat aturan dalam tata tertib Sidang Umum UNESCO. Kemudian, Indonesia secara resmi mengirimkan proposal pengajuan pada tanggal 29 Maret 2023 melalui Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (OINB) Kementrian Luar Negeri.

Usulan ini akhirnya disetujui dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO yang dilaksanakan pada Mei 2023 untuk diagendakan dalam Sidang Umum UNESCO ke-42. Usulan ini dipresentasikan pada tanggal 8 November 2023 oleh Delegasi Indonesia di hadapan Legal Committee UNESCO. Kemudian, pada tanggal 20 November 2023, bahasa Indonesia secara resmi ditetapkan ketika Sidang Pleno UNESCO sebagai bahasa resmi ke-10 Sidang Umum UNESCO.

Abdul Mu'ti dalam Pernyataan Nasional Indonesia menyampaikan bahwa bahasa Indonesia adalah jembatan kesatuan di dalam negeri dan sekarang menjadi jembatan pengetahuan antarbangsa. Selain itu, Abdul Mu'ti juga menegaskan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di UNESCO bukan hanya sekedar pengakuan dan kehormatan linguistik, tetapi juga merupakan representasi nilai kemanusiaan dan persatuan yang diusung oleh bangsa Indonesia (Sumber: kemendikdasmen).

Kini, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi bahasa kebangsaan tetapi juga menjadi bahasa dunia yang mempersatukan dan menghubungkan manusia walaupun berbeda negara. Hal ini juga menjadi bukti kuatnya diplomasi budaya Indonesia.


Penulis: Asti Novita

BROWNIES FLA COKLAT YANG SEDANG TREN DI KALANGAN MAHASISWA UMMI

Kabar baik untuk para pecinta makanan manis, dessert baru kini telah tersedia di UMMI Mart. Perpaduan brownies dan fla coklat yang meleleh di mulut, membuat rasanya menjadi sangat lezat. Dessert ini telah tersediakan kurang lebih dari satu bulan ke belakang. Harganya yang murah meriah sangat pas untuk kantong mahasiswa.

Brownies Fla Coklat (Foto Pribadi)

Fla coklat terbuat dari campuran coklat, gula, susu, dan bahan pengental. Fla coklat ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy dengan rasa coklat yang kuat. Fla coklat biasanya disajikan dingin dan dapat dihiasi dengan berbagai toping.

Brownies coklat yang ditimpa fla ini sedang lagi trend di kalangan remaja di salah satu kampus di Sukabumi yaitu universitas Muhammadiyah Sukabumi, lho! Rasanya yang enak dan lembut membuatnya banyak diminati. Selain itu, dessert ini juga ditaburi choco chip yang menambahkan rasa crispy. Browniesnya memiliki rasa yang manis, lembut, dan tidak mengeluarkan aroma amis dikarenakan terdapat perpaduan susu dan coklat bubuk.

Brownies fla ini lebih enak disajikan dan dimakan selagi masih dingin karena lebih empuk dan lembut. Brownies fla ini hanya tersedia di UMMI Mart, Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Brownies fla ini merupakan sebuah hidangan yang membawa kebahagian.


Penulis: Sry Lesti Lestari

3,9 JUTA ANAK DI INDONESIA TIDAK BERSEKOLAH

Menurut Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerataan akses pendidikan pada tahun 2025 masih menghadapi persoalan ya...