Selasa, 02 Desember 2025

KEMAMPUAN BERBAHASA PESERTA DIDIK DI ERA DIGITAL

Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang dimiliki manusia. Dalam dunia pendidikan, kemampuan berbahasa tidak hanya dibutuhkan untuk memahami materi pelajaran, tetapi juga menjadi fondasi untuk berpikir kritis, menyampaikan gagasan, dan berinteraksi secara efektif. Era digital saat ini, penggunaan bahasa yang baik semakin penting karena peserta didik berhadapan dengan berbagai bentuk komunikasi, yaitu tulisan, visual, hingga komunikasi daring.

Mengobrol Secara Daring (Grafis Pribadi)

Berikut ini beberapa peran bahasa dalam pembelajaran, antara lain.

1. Sebagai alat berpikir. Bahasa membantu peserta didik memahami konsep, mengolah informasi, dan mengungkapkan pemikiran secara logis.

2. Sebagai alat komunikasi. Peserta didik memerlukan bahasa untuk menyampaikan ide, berdiskusi, bekerja sama dalam kelompok, serta membuat laporan atau presentasi.

3. Sebagai alat pembentuk karakter. Penggunaan bahasa yang santun dan sesuai konteks membentuk sikap positif, sopan santun, dan empati dalam berinteraksi.

4. Sebagai jembatan literasi. Kemampuan membaca dan menulis merupakan bagian dari kemampuan berbahasa, yang membantu peserta didik memahami berbagai teks seperti artikel, cerpen, laporan, hingga teks ilmiah.


Berikut ini beberapa tantangan yang muncul pada penggunaan bahasa di era digital.

1. Bahasa gaul yang berlebihan. Banyak peserta didik menggunakan bahasa gaul dalam konteks formal, seperti tugas sekolah atau komunikasi resmi, sehingga mengurangi kualitas tulisan.

2. Kurangnya kemampuan memahami teks panjang. Kebiasaan membaca konten singkat membuat siswa kesulitan memahami teks analitis atau akademik.

3. Pengaruh media sosial. Media sosial sering memunculkan gaya bahasa yang ringkas, tidak baku, dan penuh singkatan. Hal ini berdampak pada kemampuan berbahasa baku peserta didik.


Selain itu, terdapat juga upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, antara lain sebagai berikut.

1. Membiasakan membaca. Guru dan sekolah dapat mendorong peserta didik untuk membaca buku, artikel edukatif, atau berita agar wawasan dan kosa kata meningkat.

2. Latihan menulis secara rutin. Peserta didik dapat membuat jurnal harian, esai singkat, atau ulasan bacaan untuk melatih struktur dan kelancaran bahasa.

3. Pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik dapat membuat karya seperti poster, video edukasi, cerpen, atau artikel sehingga kemampuan berbahasa berkembang melalui praktik nyata.

4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saat membuat tugas, peserta didik perlu menggunakan bahasa baku sesuai kaidah EYD/PUEBI.


Pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa bagi peserta didik, agar dalam proses pembelajaran guru dapat memanfaatkan teknologi secara optimal. Selain itu, hal ini juga dapat mempersiapkan peserta didik untuk berkomunikasi di masyarakat. Teknologi memiliki cakupan yang sangat luas, untuk itu perlunya pembekalan bagi peserta didik agar dapat berpikir kritis ketika mendapatkan informasi secara daring, berkomunikasi dalam digital, dan menjadikan teknologi sebagai alat bantu belajar.


Penulis: Sartika Juniar Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3,9 JUTA ANAK DI INDONESIA TIDAK BERSEKOLAH

Menurut Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerataan akses pendidikan pada tahun 2025 masih menghadapi persoalan ya...