Selasa, 18 November 2025

PENGGUNAAN BAHASA DI MEDIA SOSIAL

Setiap hari jutaan orang di Indonesia menggunakan media social mencapai 143jt pengguna media sosial, mulai dari mengunggah aktivitas mereka sehari-hari bahkan menjadi tempat curhat, semua itu lewat layer kecil di tanganmu. Tapi apa kabar dengan Bahasa Indonesia?

Gambar 1 Penyuntingan (Sumber: linkedin.com)

Media sosial cenderung membuat gaya Bahasa kita berubah, mulai dari penggunaan singkatan, campur kode, emoji, bahkan Bahasa gaul menjadi makanan sehari-hari. Cepat? iya, tapi apakah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia? belum tentu. Penelitian yang dilakukan oleh salah satu dosen departemen sastra Indonesia yaitu Prof. Dr. Munira Hasjim, Ketua Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin yang melibatkan 438 siswa SMP dan SMA di Makasar, dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas remaja sadar akan pentingnya menggunakan Bahasa yang baik dan benar. Tapi, Ketika di media social mereka lebih nyaman menggunakan Bahasa yang santai dan informal. Tapi jangan salah di sekolah dan ujian mereka tetap menggunakan Bahasa yang baku ini menjadi bukti bahwa mereka adaptif, tahu kapan harus menggunakan Bahasa formal dan kapan harus menggunakan Bahasa yang santai. Ada banyak fenomena baru seperti campur kode, variasi ejaan, emoji jadi symbol perasaan, bahkan kata-kata baru merupakan hasil dari kreativitas anak muda. Ini dapat dikatakan bahwasanya media social itu seperti laboratorium Bahasa tempat Bahasa Indonesia berkembang, berubah, bahkan memperkaya kosakata melalui proses serapandan kreasi.Tapi di sisi lain, struktur kalimat jadi sering rusak subjeknya hilang, predikatnya tidak jelas yang menjadikan maknanya ambigu. 

Melihat fenomena Bahasa ini, lantas solusi apa yang harus dilakukan? solusinya yaitu edukasi dan kesadaran. Solusi ini dapat ditempuh melalui kurikulum, sosialisasi, dan from digital yang mendidik. Jadi, mari kita seimbangkan antara aktif di bidang social dan tetap menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Karena Bahasa Indonesia adalah jati diri kita.


Penulis: Nurul Aini Syarifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3,9 JUTA ANAK DI INDONESIA TIDAK BERSEKOLAH

Menurut Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerataan akses pendidikan pada tahun 2025 masih menghadapi persoalan ya...